Kendaraan bisa bergerak karena adanya rotasi dari crankshaft yang menggerakkan transmisi untuk memutar roda. Mesin bisa berputar karena adanya gerakan piston yang memutar crankshaft. Proses pembakaran terjadi karena campuran udara dan bahan bakar mengalami kompresi di ruang bakar dan disulut oleh percikan api dari busi. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya ledakan sehingga piston bergerak memutar crankshaft. Lambat laun performa dari kendaraan akan menurun, ditandai dengan timbulnya beberapa permasalahan pada kendaraan.
Gejala yang biasa sering terjadi pada kendaraan adalah mesin tidak mau menyala atau susah dinyalakan. Apabila Anda mengalami hal tersebut maka Anda harus memeriksa 3 hal penting berikut:
Faktor Udara
Sensor menjadi bagian yang paling penting untuk mendukung proses kerja di mesin dalam melakukan proses pembakaran. Udara yang masuk ke mesin akan melalui intake manifold dan kemudian diatur jumlahnya oleh throttle body. Udara yang masuk akan dibaca oleh sensor di mesin sebagai parameter dalam menentukan jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan. Sensor-sensor untuk mengkalkulasi udara masuk adalah:
Apabila terdapat masalah pada sensor tersebut maka perhitungan komposisi udara menjadi tidak ideal sehingga berpengaruh terhadap proses pembakaran yang terjadi.
Faktor Pengapian
Salah satu syarat terjadinya pembakaran pada ruang bakar adalah adanya api. Sistem pengapian pada kendaraan terdiri dari busi, kabel busi dan koil. Arus listrik dihasilkan dari koil pengapian di dalam distributor. Arus listrik tersebut akan dialirkan ke busi melalui kabel busi, sehingga busi dapat memercikkan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar.
Pada saat langkah kompresi, busi akan memercikkan api untuk membakar dan meledakkan campuran udara dan bahan bakar. Hal ini menyebabkan piston bergerak ke bawah untuk melakukan langkah usaha. Untuk menjaga busi tetap pada kondisi yang ideal maka pemeriksaan dan penggantian busi harus rutin dilakukan untuk mencegah kendaraan Anda mati mendadak. Busi dan koil merupakan komponen penting pada sistem pengapian karena mempengaruhi kinerja dari pembakaran diruang bakar.
Faktor Bahan Bakar
Pada sistem injeksi, komposisi antara udara dan bakar diatur oleh ECU (Elektronik Control Unit). Banyaknya bahan bakar yang akan disemprotkan, diatur oleh ECU dengan mempertimbangkan berbagai informasi dari sensor throttle, sensor tekanan udara manifold, sensor temperatur, sensor oksigen, dll. Misalkan sensor throttle mendeteksi bukaan gas yang besar, maka ECU akan memerintahkan injektor untuk menyemprotkan bahan bakar lebih banyak. Jumlah bahan bakar yang disemprotkan pada tiap RPM nya bisa berbeda-beda tergantung kondisi pengoperasian.
Jadi, sistem injektor mengontrol suplai bahan bakar dengan lebih teliti, karena ECU telah diprogram untuk melakukan penyesuaian sesuai dengan berbagai macam kondisi. Selain injector, bagian dari sistem suplai bahan bakar yang cukup berperan penting adalah pompa bahan bakar. Pompa harus selalu bekerja dengan optimal untuk menjamin bahan bakar bisa didistribusikan dengan baik ke injector. Apabila terjadi masalah pada sistem suplai bahan bakar baik pompa maupun injector, maka mesin tidak akan beroperasi dengan normal.