Lihat berita dan auto tips yang lain
Indikator MIL dan Suhu Mesin pada Motor Anda Menyala, Apa Penyebabnya?
Dashboard motor Anda tidak hanya menampilkan informasi kecepatan kendaraan pada speedometer, kecepatan mesin (RPM) pada takometer, indikator bahan bakar, indikator lampu jauh dan indikator lampu sein, namun juga menampilkan beberapa indikator yang penting untuk diketahui.
Ketika kondisi normal dan motor Anda dinyalakan pertama kali, maka indikator ini akan menyala selama beberapa detik kemudian padam.
Apabila indikator tersebut tetap menyala maka dapat dipastikan bahwa terdapat masalah pada komponen dan sistem terkait.
Berikut ini adalah indikator pada dashboard motor Anda yang perlu diketahui:
Check engine (Lampu MIL)
Indikator ini ditandai dengan gambar mesin dan akan menyala/berkedip secara terus menerus apabila suatu kerusakan terdeteksi. Hal ini terjadi apabila terdapat masalah pada sistem kendaraan yang berhubungan dengan sensor-sensor di Engine, ECU dan sistem injeksi bahan bakar. Check engine akan tetap menyala sampai permasalahan tersebut selesai diperbaiki.
Indikator Suhu Mesin
Beberapa kendaraan tipe terbaru sudah dilengkapi dengan indikator peringatan suhu mesin. Apabila indikator suhu pada dashboard motor Anda menyala merah, maka dapat dipastikan bahwa mesin kendaraan anda mengalami overheat (panas berlebih).
Baca juga: Pentingnya Perawatan Berkala pada Motor Anda
Apabila overheat ini dibiarkan secara terus menerus, maka performa mesin Anda akan menurun atau bahkan mati. Overheat ini terjadi karena beberapa kemungkinan, yaitu:
- Coolant (cairan pendingin) pada radiator habis
Ketika cairan pendingin ini habis maka tidak ada fluida yang dialirkan untuk mendinginkan mesin. Berkurangnya volume coolant bisa disebabkan karena terdapat kebocoran pada saluran sistem pendingin.
- Kipas radiator mati.
Agar coolant yang panas dapat disirkulasikan kembali, maka coolant harus didinginkan terlebih dahulu oleh kipas radiator. Apabila kipas radiator tidak bekerja, maka temperatur coolant tetap masih tinggi, sehingga proses penyerapan panas pada mesin tidak akan maksimal.
- Thermostat tidak membuka
Apabila thermostat tidak terbuka ketika suhu mesin sudah tinggi maka coolant tidak akan bisa dialirkan ke mesin sehingga mesin akan mengalami overheat. Hal ini terjadi karena thermostat hanya akan membuka ketika suhu mesin sudah tinggi, sedangkan ketika suhu mesin masih rendah, thermostat tetap akan tertutup.
- Pompa air tidak berfungsi
Jumlah coolant yang cukup tidak akan berguna apabila pompa tidak berfungsi dengan baik. Coolant tidak akan bisa dialirkan ke mesin dengan normal sehingga mesin akan mengalami overheat.
- Sensor suhu mesin bermasalah
Sensor suhu pada mesin berfungsi untuk membaca suhu mesin pada saat itu juga, apakah dalam kondisi panas atau dingin. Ketika sensor ini bermasalah maka pembacaannya tidak akan akurat, bisa jadi ketika suhu mesin sudah tinggi tapi sensor masih membaca bahwa suhu mesin masih rendah. Hal ini menyebabkan thermostat tidak akan terbuka dan coolant tidak dapat disirkulasikan ke mesin.
Apabila Anda mengalami kasus seperti kondisi diatas, maka Anda tidak perlu panik. Untuk kondisi indikator suhu yang menyala, langkah awal yang harus dilakukan adalah segera mematikan mesin kendaraan anda agar suhu mesin turun. Segera kunjungi bengkel terdekat untuk dilakukan analisa terkait permasalahan yang terjadi.
Lihat berita dan auto tips yang lain