Sebelum berkendara, selalu perhatikan level coolant kendaraan anda yang berada di tangki cadangan di sebelah radiator. Pastikan bahwa level coolant di tangki cadangan kendaraan anda masih berada di level normal (berada diantara level minimal dan maksimal). Jangan biarkan coolant kendaraan anda kurang, karena hal ini dapat menyebabkan overheat pada mesin Apabila level coolant berada dibawah batas minimal maka tambahkan coolant ke dalam tangki melalui tutup radiator sampai batas level maksimal. Jangan menambahkan coolant secara berlebih (diatas batas level maksimal).
Hal ini dapat menyebabkan kebocoran coolant, akibat tidak adanya ruang kosong di tangki cadangan untuk tempat pembuangan coolant dan uap air berlebih ketika sistem radiator memiliki tekanan diatas standar.
Selalu periksa kondisi coolant anda dengan memperhatikan tangki cadangan, sangat sederhana sekali, cukup gunakan senter anda bisa mengetahui kondisi level coolant di tangki. Ketika akan menambah coolant melalui tutup radiator, pastikan bahwa temperatur mesin sudah dingin. Jangan coba-coba membuka tutup radiator ketika kondisi mesin masih dalam keadaan panas. Tekanan yang tinggi menyebabkan coolant akan menyembur keluar, bukan hanya tekanan yang tinggi tapi juga temperatur yang panas bisa mencederai anda.
Pernahkah kendaraan anda mati karena temperatur mesin yang terlalu tinggi (overheat)? Biasanya hal tersebut ditandai dengan indikator temperatur pada gauge di dasboard yang menyala ataupun keluar asap pada mesin anda. Ketika hal tersebut terjadi, janganlah panik, coba periksa coolant anda, mungkin anda tidak memperhatikan kondisi coolant di kendaraan, karena anda tidak tahu peran vital dari air radiator ini.
Ketika anda menyalakan kendaraan, temperature mesin semakin lama akan semakin meningkat, apabila hal ini terus terjadi, maka mesin akan mengalami overheat (panas berlebih). Untuk mencegah overheat maka coolant bersirkulasi melalui sistem pendinginan mesin untuk menyerap panas yang dihasilkan mesin dan menjaga suhu mesin pada pengoperasian yang sesuai.
Coolant yang panas akan mengalir ke radiator untuk didinginkan oleh udara yang dihembuskan oleh kipas radiator ke sirip-sirip radiator, kemudian coolant yang dingin disirkulasikan kembali ke mesin. Ketika mesin masih dalam kondisi dingin, thermostat akan menutup, untuk mencegah coolant masuk ke mesin sampai mesin mencapai suhu pengoperasian yang sesuai. Ketika thermostat tertutup coolant hanya bersirkulasi didalam mesin. Tanpa thermostat, mesin membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai suhu pengoperasian yang sesuai.
Baca juga: Pentingnya oli mesin untuk kendaraan anda
Banyaknya coolant pada sistem pendinginan diatur oleh tutup radiator dan tangki cadangan radiator. Apabila tekanan di sistem meningkat diatas standar pada saat mesin beroperasi, maka relief valve pada tutup radiator akan membuka untuk melepaskan tekanan. Hal ini menyebabkan coolant dan uap air yang berlebih masuk kedalam tangki cadangan. Ketika mesin menjadi dingin dan vent pada tutup radiator terbuka, tekanan vakum pada radiator menghisap coolant keluar dari tangki cadangan, hal ini dilakukan untuk menjaga agar coolant di radiator tetap stabil.