Lihat berita dan auto tips yang lain

Apa Fungsi dari Idle Speed Control (ISC)?

ISC

Apabila kita menyalakan kendaraan pertama kali ketika temperatur mesin pada kondisi dingin, maka putaran mesin atau rpm akan fluktuatif (naik turun). Pengemudi perlu memanaskan mesin hingga putaran mesin stabil sekitar 700 – 900 rpm. Indikator mesin sudah mencapai temperatur pengoperasian mesin (± 90 ºC ) adalah dengan berputarnya fan radiator.

Komponen yang mengatur putaran mesin ketika kendaraan dalam posisi langsam (idle) adalah Idle Speed Control (ISC). Komponen ini digunakan pada mesin EFI (Electronic Fuel Injection) dan bekerja dengan mengatur banyak sedikitnya udara yang masuk ke intake manifold pada kondisi katup gas tertutup (tanpa menginjak pedal gas).

Pada sistem karburator, banyak sedikitnya udara yang masuk ke intake manifold dipengaruhi oleh 2 sekrup penyetel dan diatur secara manual.

Kerja sekrup penyetel ini digantikan oleh Idle Speed Control (ISC) pada sistem injeksi (EFI). Idle Speed Control (ISC) memiliki beberapa fungsi yaitu,

Idle Speed Control mengatur banyak sedikitnya udara karena perintah dari ECM berdasarkan inputan yang diterimanya. ECM pada mesin mendapatkan informasi dari sensor-sensor berupa tekanan, massa udara, temperatur udara, sudut bukaan throttle, putaran mesin (rpm) dan temperatur mesin. Informasi tersebut akan diproses oleh ECM untuk dilakukan tindakan pada Idle Speed Control (ISC). Hal ini yang menyebabkan mengapa putaran mesin tidak langsung stabil ketika kendaraan dinyalakan pertama kali.

Baca juga: Prinsip kerja turbocharger

Untuk memastikan bahwa putaran mesin kendaraan anda masih dalam standar normal ketika kondisi mesin idle atau katup gas tertutup, maka dapat dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:

  1. Pastikan tidak ada DTC atau masalah pada kendaraan anda. (indikator check engine tidak menyala).
  2. Indicator check engine Indicator check engine
  3. Panaskan mesin hingga fan radiator berputar atau sudah mencapai suhu pengoperasian mesin (± 90 ºC ).
  4. Indicator check engine Indicator check engine
  5. Biarkan pada putaran idle (tanpa menginjak pedal gas).
  6. Putaran idle Putaran idle
  7. Periksa putaran mesin (rpm) pada kondisi tanpa beban. Nonaktifkan semua kelistrikan pada kendaraan (lampu, audio, AC, kipas blower). Periksa putaran mesin dengan melihat tachometer pada gauge.

  8. Periksa putaran mesin (rpm) pada kondisi dengan beban. Aktifkan semua kelistrikan pada kendaraan (lampu, audio, AC, kipas blower).
  9. Aktivkan kondisi kelistrikan Aktivkan kondisi kelistrikan

Standar putaran mesin (rpm) ketika idle pada setiap kendaraan berbeda-beda. Rata-rata putaran mesin ketika idle berkisar antara 700-900 rpm, baik tanpa beban maupun dengan beban. Sebagian besar putaran mesin idle dengan beban memiliki nilai rpm lebih tinggi dibandingkan tanpa beban.

Selalu perhatikan nilai putaran mesin pada kendaraan anda, pemeriksaan yang dilakukan sangat mudah karena tidak membutuhkan peralatan khusus. Apabila anda mendapati putaran mesin pada kendaraan anda tidak stabil, terlalu rendah ataupun terlalu tinggi walaupun sudah mencapai temperatur pengoperasian, maka segera kunjungi bengkel terdekat untuk penanganan lebih lanjut.


Lihat berita dan auto tips yang lain