Lihat berita dan auto tips yang lain
Fungsi Relay pada Kendaraan Bermotor
Dalam kendaraan bermotor mungkin Anda sering menemukan suatu komponen kelistrikan yang disebut fuse atau sekering. Fungsinya adalah sebagai pengaman apabila terdapat arus berlebih akibat adanya hubung singkat. Namun, terdapat komponen kelistrikan lain yang berbentuk kotak dan memiliki beberapa pin kaki. Komponen kelistrikan tersebut adalah relay. Pada sistem di kendaraan seperti starter, pompa bahan bakar, lampu, wiper, klakson dan sistem kelistrikan lainnya, semuanya dikontrol oleh relay. Jadi, apa fungsi dari relay tersebut?
Relay memiliki fungsi sebagai pengontrol beban seperti saklar, namun relay bekerja sebagai saklar otomatis yang digerakkan oleh gaya elektromagnetik yang dihasilkan oleh suatu kumparan. Fungsi lain dari relay adalah untuk mengontrol arus besar dengan arus yang kecil. Hal ini terjadi karena sebagian besar komponen kelistrikan yang terdapat di kendaraan membutuhkan arus yang besar untuk beroperasi. Besarnya arus listrik yang mengalir harus diimbangi dengan besarnya penghantar yang digunakan, dalam hal ini adalah kabel. Besar kecilnya ukuran kabel mempengaruhi besarnya arus listrik yang bisa dialirkan melalui penghantar atau kabel tersebut. Dengan adanya relay maka arus besar yang digunakan untuk mengaktifkan beban bisa dikendalikan dan dikontrol menggunakan arus yang kecil.
Apabila Anda mendapati bahwa terdapat komponen pada kendaraan Anda yang tidak mau beroperasi, maka selain fuse atau sekering yang harus diperiksa, relay juga perlu dicek untuk memastikan apakah relay masih bisa berfungsi dengan baik atau tidak. Hal ini sesuai dengan fungsi relay, yaitu sebagai saklar otomatis. Apabila relay rusak maka saklar dalam kondisi terbuka sehingga arus listrik tidak bisa disuplai ke beban atau komponen yang dikontrol. Tidak berfungsinya suatu komponen atau beban kendaraan tidak hanya disebabkan karena komponen yang rusak, kabel putus atau fuse putus tetapi kondisi dari relay yang sudah tidak berfungsi akan menyebabkan komponen atau beban tidak akan bekerja. Untuk melakukan pemeriksaan apakah relay masih dalam kondisi baik atau tidak dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut ini.
- Tentukan lokasi relay yang terhubung dengan komponen atau beban yang bermasalah.
- Lepas dan cabut relay dan kemudian tentukan sisi pin atau kaki relay yang terhubung dengan power dan ground.
- Hubungkan pin sisi power relay ke positif baterai dan pin sisi ground relay ke negatif baterai dengan kabel penghubung.
- Ketika sudah terhubung dengan sumber tegangan baterai maka perhatikan bunyi "klik" pada relay.
- Apabila terdapat bunyi "klik" ketika dihubungkan ke sumber tegangan maka relay masih bisa beroperasi dengan normal, apabila tidak terdengar bunyi "klik" maka relay tidak aktif.
- Apabila relay tidak beroperasi maka ganti dengan relay yang baru.