Lihat berita dan auto tips yang lain
Hambatan Mobil Listrik di Indonesia
Untuk mengurangi tingkat polusi yang dihasilkan oleh kendaraan, beralih ke transportasi umum menjadi salah satu solusi yang terbaik. Ketersediaan transportasi umum yang masih belum memadai menjadi salah satu masalah utama apabila diterapkan di Indonesia. Kendaraan listrik menjadi pilihan lain untuk mendukung mobilitas masyarakat yang menginginkan terciptanya kondisi lingkungan yang lebih sehat, bersih dan bebas polusi. Namun dibalik keunggulan yang ditawarkan oleh mobil listrik, anda perlu mengetahui kekurangan mobil listrik apabila diterapkan di Indonesia.
Berikut ini adalah kekurangan dari mobil listrik yang menghambat pertumbuhan mobil listrik di Indonesia:
- Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) masih terbatas.
Berbeda dengan mobil konvensional yang menggunakan BBM sebagai sumber utama penggerak mesin, pada mobil listrik, sumber utamanya yaitu tegangan listrik pada baterai. Sehingga pengisian tegangan listrik harus dilakukan di stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) atau kalau diluar negeri biasa disebut dengan Electric Vehicle Charging Station. Masih belum banyaknya tempat pengisian kendaraan listrik menjadi kekurangan dari mobil listrik itu sendiri. Sebagian besar SPKLU masih didominasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Persebaran yang masih belum merata akan menjadi masalah apabila anda berpergian di luar kota yang tidak memiliki fasilitas SPKLU.
- Butuh waktu lama untuk pengisiaan daya.
Untuk pengisian ulang daya pada baterai mobil listrik membutuhkan waktu yang cukup lama, berbeda dengan ketika anda mengisi bbm di mobil konvensional yang mungkin cuma membutuhkan waktu kurang dari 10 menit. Rata-rata pengisian ulang daya pada baterai mobil listrik membutuhkan waktu hingga 4-5 jam. Bahkan apabila anda mengisi daya mobil listrik dirumah anda akan butuh waktu yang lebih lama lagi karena kapasitas daya listrik dirumah yang terbatas. Namun saat ini sudah terdapat SPKLU dimana pengisian ulang listriknya bisa dilakukan dalam waktu yang lebih cepat yaitu 20-30 menit saja dengan sistem fast charging, tetapi anda harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal.
- Harga mobil listrik mahal.
Dibandingkan dengan mobil konvensional, mobil listrik memiliki harga pasaran yang masih cukup mahal. Hal ini disebabkan karena komponen-komponen dari mobil listrik itu sendiri yang mahal dan keterbatasan jumlah produksinya di Indonesia.
- Perawatan mahal.
Ketika anda menggunakan mobil konvensional yang harus dilakukan penggantian oli mesin secara rutin, namun pada mobil listrik hal ini tidak perlu dilakukan. Mobil listrik menggunakan baterai yang tidak selamanya berfungsi dengan baik, sehingga pada saatnya perlu diganti. Apabila terjadi kerusakan komponen, penggantian komponen (sparepart) pada mobil konvensional jauh lebih murah dibandingkan dengan penggantian komponen pada mobil listrik.
Pengaplikasian mobil listrik di Indonesia harus diimbangi dengan pemerataan fasilitas pengisian daya (SPKLU). Dukungan dari pemerintah dan pabrikan otomotif mobil listrik akan menjadi kunci utama kesuksesan penerapan mobil listrik di Indonesia.
Baca juga: Penjelasan Standar Servis Berkala Buat Mobil
Lihat berita dan auto tips yang lain