Lihat berita dan auto tips yang lain
Kandungan pada Bahan Bakar Minyak dan Efeknya
Saat ini bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi sumber energi terbesar pada kendaraan bermotor. Walaupun keberadaanya sangat penting namun penggunaannya bisa berdampak terhadap penurunan kualitas udara dan bisa berefek terhadap masalah kesehatan anda. Jadi, mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah karena akibat dari kandungan pada bahan bakar?
Bahan bakar yang biasa anda gunakan mengandung beberapa senyawa berikut:
- Sulfur.
Kandungan sulfur yang berlebih akan menyebabkan masalah kerusakan pada mesin. Masalah yang timbul adalah timbulnya kerak pada mesin dan juga sistem bahan bakar seperti injektor. Efek yang dapat ditimbulkan adalah terjadinya penurunan terhadap performa mesin sebagai akibat dari munculnya kerak pada mesin.
- Timbal (Pb).
Timbal memiliki efek negatif pada kendaraan, yaitu menyebabkan mesin mengeluarkan suara yang kasar, memperpendek umur busi dan menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna.
- Fosfor.
Efek fosfor bagi kendaraan adalah mengurangi fungsi dari katalis yang ada pada sistem exhaust kendaraan, sehingga emisi yang dihasilkan akan menjadi tinggi.
Bahan bakar tersebut digunakan untuk melakukan proses pembakaran di ruang bakar mesin. Sisa atau limbah dari bahan-bahan itu sendiri akan membentuk suatu senyawa berupa:
- Sulfur Dioksida (SO2).
Senyawa sulfur yang terbakar akan menghasilkan sulfur dioksida. Efeknya adalah dapat mengganggu kesehatan manusia terutama sistem pernapasan. Selain itu, sulfur dioksida dapat menyebabkan hujan asam yang berdampak bagi lingkungan.
- Timbal (Pb).
Timbal merupakan salah satu unsur kimia sebagai polutan yang paling berbahaya. Timbal merupakan logam yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena efeknya dapat berlangsung seumur hidup.
- Karbon Monoksida (CO).
Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor akan memberikan dampak negatif pada kesehatan manusia. Senyawa ini bersifat mengikat hemoglobin yang membawa oksigen untuk disebar ke seluruh tubuh. Efeknya adalah suplai oksigen akan berkurang sehingga dapat menimbulkan gejala sesak napas.
Besarnya kandungan senyawa tersebut dipengaruhi oleh besarnya Research Octane Number (RON) pada bahan bakar. Semakin tinggi nilai RON, maka kandungan senyawa tersebut akan semakin berkurang.
Lihat berita dan auto tips yang lain