Lihat berita dan auto tips yang lain
Kelebihan dan Kekurangan Velg Alloy Dibandingkan Velg Kaleng
Ketika melakukan modifikasi kendaraan, velg merupakan bagian utama yang harus diperhatikan. Tujuannya agar penampilan kendaraan terlihat lebih menarik. Secara visual, velg mobil akan mempengaruhi penampilan mobil secara keseluruhan. Mobil muda ataupun tua pun akan terlihat lebih keren jika menggunakan velg ban yang bagus.
Saat ini terdapat 2 jenis velg yang banyak dikenal, yaitu velg alloy dan velg kaleng. Kedua jenis velg ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Namun dari kedua jenis velg ini, velg alloy lebih diunggulkan dan diminati oleh masyarakat pada umumnya karena beberapa keunggulannya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan dari velg alloy dan velg kaleng.
- Harga
Dari segi harga, velg alloy memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan velg kaleng. Hal ini disebabkan karena bahan yang digunakan. Velg alloy terbuat dari kombinasi antara unsur magnesium, aluminium dan nikel. Berbeda dengan velg kaleng yang terbuat dari besi.
- Handling
Karena memiliki bobot yang lebih ringan maka velg alloy membuat kendaraan lebih stabil dikendalikan baik ketika berbelok ataupun berakselerasi. Selain itu mobil dengan velg alloy mampu mencapai akselerasi lebih baik.
- Getaran dan Stabilitas
Saat dikendarai dengan kecepatan tinggi, velg alloy cenderung menghasilkan getaran yang minim dibandingkan dengan velg kaleng, alasannya karena velg alloy lebih ringan dan strukturnya lebih presisi. Semakin rendah getaran yang dihasilkan maka tingkat stabilitas kendaraan akan semakin meningkat.
- Pengereman
Velg alloy lebih efektif meredam panas dibandingkan dengan velg kaleng yang akan berdampak pada meningkatnya performa pengereman.
- Desain
Velg alloy memiliki desain yang lebih bervariasi dan atraktif sehingga akan memunculkan kesan menarik ketika dipasang dikendaraan. Banyaknya desain velg alloy menjadikan velg ini cocok digunakan untuk memodifikasi penampilan kendaraan.
- Gaya Cengram
Karena memiliki unsprung weight yang lebih besar maka mobil dengan velg besi atau kaleng memiliki gaya cengkram yang lebih baik apabila kendaraan melewati jalanan berlumpur.
- Efisiensi Bahan Bakar
Karena berat dari velg alloy lebih ringan maka otomatis berat total kendaraan akan lebih kecil dibandingkan kendaraan dengan velg besi sehingga akan berdampak terhadap konsumsi bahan bakar yang lebih irit.
Penggunaan velg kaleng atau besi saat ini sudah mulai ditinggalkan. Sebagian besar produsen otomotif sudah mengaplikasikan penggunaan velg alloy untuk standar kendaraan mereka karena lebih beragam dan ringan. Velg jenis alloy lebih sering digunakan pada kendaraan pribadi, sedangkan velg kaleng masih banyak diaplikasikan pada kendaraan niaga. Hal ini disebabkan karena velg kaleng mampu menahan beban yang lebih besar, sehingga dianggap lebih kuat.
Lihat berita dan auto tips yang lain