Lihat berita dan auto tips yang lain
Manfaat Penggunaan Cairan Anti Bocor untuk Ban Tubeless
Ketika berkendara, hal yang paling menyebalkan dan kerapkali terjadi adalah masalah ban bocor. Ban bocor akibat tertusuk benda tajam seperti paku, kawat ataupun pecahan kaca mungkin sudah menjadi hal biasa yang terjadi dijalanan. Apabila hal ini menimpa Anda maka hal utama yang harus dilakukan adalah menambalnya, karena dianggap lebih efisien dan murah dibandingkan dengan harus mengganti ban baru yang mungkin harganya jauh lebih mahal.
Ban pada kendaraan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu, ban tubeless dan ban tubetype, dimana yang membedakan keduanya adalah dari konstruksi bannya. Biasanya ban jenis tubeless ini diaplikasikan pada ban untuk mobil atau ban motor yang menggunakan ukuran ban yang besar. Sedangkan ban tubetype banyak dipasang di motor bebek atau matic. Untuk ban jenis tubetype pada bagian dalamnya masih menggunakan ban dalam sedangkan untuk ban jenis tubeless sudah tidak menggunakan ban dalam lagi.
Ban jenis tubetype akan langsung bocor apabila terkena benda tajam dan harus dilakukan penambalan pada bagian ban dalam yang mengalami kebocoran. Berbeda dengan ban jenis tubeless yang memiliki sifat susah atau lebih lama untuk bocor sehingga perawatannya lebih mudah. Untuk perawatan ban, Anda pasti juga mengenal adanya cairan atau sealant anti bocor yang biasanya digunakan pada ban jenis tubeless. Berikut ini adalah keunggulan dan kelemahan dari cairan tersebut.
- Keunggulan Cairan Sealant Ban Tubeless
Pada saat ban tubeless kendaraan Anda bocor dan ketika melakukan penambalan ban, maka Anda akan ditawari sebuah cairan (sealant) yang digunakan di ban tubeless. Fungsi cairan ini adalah untuk menjaga kerapatan ban agar tidak bocor apabila ban terkena benda tajam. Cairan ini dianggap dapat menambal sendiri lubang pada ban yang terkena benda tajam. Jadi, saat terjadi kebocoran, cairan sealant ini akan menutup lubang yang bocor tersebut. Cairan sealant ini akan mengering sehingga tidak ada celah yang terbuka diantara dinding ban. Cairan sealant pada ban tubeless memiliki tekstur seperti gel dan terbuat dari silikon dan lateks. Cairan ini dianggap ampuh dalam menutup lubang dinding ban jenis tubeless. Cara penggunaanya cukup mudah, yaitu dengan memasukkan cairan sealant ke dalam ban tubeless melalui pentil ban. Kemudian cairan sealant tersebut akan mengisi atau melapisi permukaan dinding bagian dalam ban sehingga tekanan ban tidak akan berkurang.
- Kelemahan Cairan Sealant Ban Tubeless
Selain keunggulannya dalam menutup celah atau lubang yang terbuka pada ban, cairan sealant ini juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan yang pertama adalah kemampuan cairan sealant dalam menutup lubang pada ban tidak bisa bertahan lama, paling lama sekitar 3 bulanan. Ada kalanya penguapan pada cairan sealant akan menurunkan kemampuan cairan sealant tersebut dalam mencegah kebocoran. Alangkah baiknya penggunaan cairan ini hanya untuk sementara saja dan selanjutnya harus segera dilakukan penambalan ataupun penggantian ban. Selain itu, dampak lain yang ditimbulkan akibat penggunaan cairan sealant anti bocor pada ban adalah masalah keseimbangan ban. Jika terjadi kebocoran, cairan sealant ini akan mengering dan menggumpal di satu titik yang mengalami kebocoran dan akan berdampak terhadap keseimbangan perputaran pada ban. Hal ini akan mengurangi kenyamanan dalam berkendara.
Penggunaan cairan sealant ini mungkin akan sangat membantu apabila Anda mengalami masalah ban bocor di tempat terpencil dan Anda belum sempat untuk melakukan penggantian ban. Dengan menggunakan cairan ini, Anda dapat melanjutkan perjalanan tanpa adanya kendala sama sekali.
Lihat berita dan auto tips yang lain