Salah satu penyebab kecelakaan kendaraan adalah keterbatasan jangkauan penglihatan dari pengendara untuk melihat area di sekitarnya. Kondisi seperti ini disebut sebagai blindspot atau titik buta. Biasanya titik buta terjadi pada semua jenis dan ukuran kendaraan. Semakin besar ukuran kendaraan maka titik buta juga semakin banyak. Titik buta bisa terjadi karena pengendara merasa terhalangi dengan ukuran dari kendaraan itu sendiri, baik dari sisi depan, samping maupun belakang. Untuk sisi samping dan belakang kendaraan, pengemudi hanya bisa mengandalkan kaca spion saja sehingga jangkauan pandangan menjadi terbatas. Namun, bagaimana dengan sepeda motor? Apakah pada sepeda motor juga memiliki blindspot atau titik buta?
Motor memiliki dimensi yang lebih kecil dibandingkan mobil, truk maupun bus sehingga dianggap tidak memiliki blindspot (titik buta). Walaupun ukuran motor lebih kecil dan tidak ada bagian dari motor yang menghalangi pengemudi, namun blindspot (titik buta) pada motor tetaplah ada. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan dan Kepolisian, persentase kecelakaan tertinggi disumbang oleh sepeda motor. Dari data ini, Anda sebagai pengendara motor harus lebih berhati-hati dan jangan terlena dengan ukuran sepeda motor yang lebih sederhana dan praktis.
Untuk blindspot (titik buta) pada motor tidaklah banyak. Ada 3 sisi dari motor yang tidak bisa dijangkau melalui spion, sisi terluar spion dan sisi belakang sehingga Anda sebagai pengendara harus bisa mengantisipasinya. Untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan dari blindspot (titik buta) yang terdapat pada sepeda motor maka lakukanlah hal-hal berikut ini: